Senada juga disampaikan Pengurus LSM GIBAS Kendal, Heru Setyono yang memprihatinkan kondisi jalan pantura yang banyak berlubang yang sering mengakibatkan kecelakaan, bahkan ada yang tewas di jalan,” Wah ini memang serius, banyak jalan yang berlubang yang harus segera diperbaiki pemerintah,” ujarnya.
Ditambahkan Heru, memang beberapa waktu lalu LSM GIBAS Kendal sempat secara spontan melakukan aksi pemasangan spanduk agar para pengguna jalan berhati-hati dengan jalan yang berlubang yang ditempel di jalaur pantura Kendal,” Ya sebagai kepeduliaan kami, kemarain saya dengan teman-teman pasang MMT dijalan Pantura Kendal agar para pengguna jalan berhati-hati dengan jalan yang berlubang,” imbuhnya.
Sementara itu kepedulian dari Komunitas Jalan Berlubang di Kendal pun bermunculan guna turut menyelamatkan para pengguna jalan atas korban jalan berlubang dengan cara melakukan pengumpulan dana secara sukarela, kemudian dibelikan cat putih (Red:Phylox) untuk menandai semua lubang yang ada dijalan dengan warna putih. Sehingga para pengguna jalan akan semakin mudah untuk menghindar dari lubang yang dapat mencelakannya. Dan tidak hanya itu warga pun banyak yang menutup lubang-lubang yang ada dijalan tersebut dengan pasir, bata merah serta benda yang lentur agar tidak terjadi kecelakaan.
Selanjutnya dalam Pantauan Media ini, memang sejak musim hujan yang semakin deras setiap harinya mengakibatkan jalanan pantura tergenang air yang merusak konstruksi aspal jalan yang dimulai dari seputaran Jrakah, Taman lele, Randu garut, Mangkang, Kaliwungu, Brangsong, Ketapang, Kendal, Patebon, Cepiring, Tlahab, Weleri hingga ke jalaur mengarah ke Batang. Kemudian pihak Pemerintah pun terkadang menurunkan Timnya untuk menambal jalur pantura yang terlihat berlubang tersebut, tapi dengan banyaknya jalan yang berlubang pihak pekerja dari Dinas Bina Marga pun kewalahan belum bisa menambal semua jalan yang berlubang , apalagi jika hujan deras turun lagi jalan lubang yang sudah ditambal rusak lagi. Sehingga kemacetan dan kecelakaan dijalan pantura semakin banyak memakan korban baik yang tewas maupun yang luka-luka. (Tim Pantura)